"Menunggu Janjinya"
Malam ini aku menyuguhkan satu cerita kisah cinta di
persimpangan jalan kepadanya, kisah seorang wanita yang berada diantara dua
pilihan ketika ia tepat dipersimpangan jalan.
Aku mengisahkan cerita itu sebagai hadiah untuknya yang selalu
memberiku pelajaran bagaimana seharusnya kita menulis, mengajarkan aku untuk
bersabar dan meredam keserakahanku. Dia memberiku motivasi dorongan hingga aku
berada pada titik canduku untuk menulis, iya karena dia aku menemukan nyawa
dalam tulisanku.
Aku menulis cerita itu seolah untuk semua orang, namun yang
sebenanrnya itu kurangkai untuk dirimu, sebagai ganti dari cerita yang selalu
kau tanyakan padaku cerita yang selalu kurahasiakan darimu. Dan berharap kau
akan membaca dan menyukai ceita yang kusuguhkan,
bukankah kau berjanji untuk hal itu?
Aku menunggu dan terus menunggu isyarat darimu, waktu
berlalu malampun semakin larut.
Dan aku terbangun ketika sunrise telah menjemputku. mungkin
aku lelah hingga aku ketiduran bergegas kumasuki dunia mayaku. aku berusaha
mencari sesuatu yang kau janjikan padaku. bukankah kau berjanji akan membaca
dan menyukai ceritaku itu?, kali ini aku memaksa meski dengan kebohonganpun aku
akan menerima, aku berusaha menemukan tapi diantara banyak jempol yang berderet
rapi aku tak menemukan tandamu, akh.. hatiku berkata lain mungkin kau memberi
tanda dengan cara lain dan kutemukan goresan goresan itu bertinta hitam diatas
lembar berwarna putih, kau meresponnya? Aku senang.
Tapi aku menemukan hal lain didalamnya. Aku mulai gelisah
dan ingin mengetahui hal itu. Bukankah aku begitu serakah ingin selalu tahu
tentang segala hal dari dirimu. Mungkin ada rasa lain disini mungkinkah itu
cemburu? Aku berhenti cukup sampai disitu aku tidak ingin terus menggali, ini
karena ada sesuatu yang tak ingin kuperjelas.
Kan selalu ada tempat untukmu disini, tempat yang selalu kubiarkan kosong, meski hanya celah kecil n takkan ku biarkan yang lain mengisinya :)
BalasHapus@biduk senja
BalasHapushehehe, makasih sudah berkunjung di blogku