Selasa, 30 April 2013

Lentera Kecil...







Lentera kecil ketika malam gelap tak berteman cahaya bulan…,



Duduk sendiri pada ranting kayu yang tersemai benalu, menatap kaku pada langit malam yang seakan berkata,, apa yang kau tunggu? Apa yang kau cari? apakah hatimu gelisah? sedang gelak tawa bintang-bintang kecil menari-nari di setiap sela-sela kuping mencari isak-isak tangis yang kini tak terdengar lagi.. 

apakah hatimu terasa sangat sakit..? hingga kau rasa sesak dan tak mampu lagi untuk berkata. Kau begitu kuat meyimpan rapat-rapat segala kasat kusut yang tak mampu lagi kau benahi.

Apakah hatimu lelah..? disetiap penghujung penantianmu  pada sela sela waktu yang tak pernah berhenti berputar,, pada setiap janji yang tak lagi berarti dan tak mampu lagi manahanmu  untuk tetap bertahan.

Dimana keyakinan itu..?  pada sebuah harapan yang membuatmu kokoh berdiri menanti kepingan hatimu yang mungkin telah ingkar pada setiap janji-janji yang telah ia ukir. Berapa banyak malam yang telah kau adukan pada sang raja tentang dia yang menjanjikan harapan tentang sebuah keindahan, Sanggupkah engkau terus seperti itu..? menyimpan luka dan membawa diri dengan bertopengkan keceriaan diwajah.

Tak inginkah kau berhenti, dan menyerah pada kenyataan. Berkata jujur pada sunrise tentang malammu yang kini kau lalui dengan kesendirian. Berkata pada senja yang kini sunrise itu tak lagi berteman dan berkata pada malam tentang banyak senja yang kau lewati tanpa dia.
******
Banyak yang telah pergi tapi kau "Lentera Kecil"  jadi temanku malam ini. Ketika banyak tanya yang tak mampu aku jawab,, ketika banyak keraguan yang tak mampu kuyakinkan,, cukup dengan  lentera kecil meski cahayanya remang dia mampu menerangiku malam ini hingga pagiku menjemput.


#HK

Senin, 29 April 2013

Empty Room


Ruang itu terlihat jelas dari setiap celah didindingnya, ruang yang hampa, gelap dan terhias oleh rangkaian-rangkaian benang yang rapuh dan tak berarti. Ruang yang tak lagi berpenghuni.. ia kosong tak tahu siapa tuannya…?

Masihkah kau disana…? Tak inginkah kau datang..?,
memberi kejelasan pada ruang tak bertuan itu. Memberi arti dan maksud pada setiap sudut sudutnya, memberikan manfaat hingga ia tak sia-sia sejak ruang itu ada untuk pertama kalinya.

Merapikan   kembali benang benang yang telah kusut yang kau sulam menjadi  tirai yang kau kaitkan pada sisi jendela tempat  kau melihat senja.
 
Apakah engkau enggan untuk datang..?
sedang ruang itu rindu pada tuan yang telah menyimpan banyak cerita disetiap celah dindingnya. Sedang waktu tak lelah menghitung tiap detik demi detik untuk menanti engkau membawa cahaya agar ruang itu tak lagi gelap. 

Jangan biarkan ia kosong terlalu lama.., jangan biarkan ia terpenuhi oleh arak arakan sang penguntit  yang sedang berpesta menjaring benang di setiap dindingnya. Jangan biarkan sang penguntit menjaring lebih banyak lagi, yang akan membuatmu sulit menembus ruang itu lagi.



Minggu, 28 April 2013

Insinyur Muda, begitu aku mengenalmu


"...semoga ilmu yang saya bagikan dari hari pertama hingga hari ini bermanfaat untuk kita semua, semoga kita diberi kesempatan bertemu pada kegiatan berikutnya.."

kalimat itu menjadi akhir dari pertemuanku denganya.., dia melangkah pergi dengan sempurna tanpa perduli tentang aku. Seseorang yang asing baginya, seseorang yang mungkin tak akan dia kenali di lain waktu.
kau tahu, meski demikian aku tidak akan kecewa karena aku yang akan mengenalimu, aku akan tersenyum padamu dan mengucapkan terimakasih, kata yang tak sempat kuucapkan hari ini,,

Jejak kakimu melangkah pergi seiring dengan keyakinanku,, ini bukan tentang cinta ini tentang kekagumanku saja. aku tidak akan merindukanmu, tidak akan mencarimu dan tak akan merasa kehilanganmu. iya...karena ini hanya kekagumanku saja.

namun aku tetap berharap kita bertemu lagi.., seperti harapmu pada kata-kata terakhirmu "semoga ada kesempatan bertemu lagi..! 

Insinyur Muda...
tutur katanya lembut dan  wajah yang begitu tenang.. seperti itulah aku mengenalmu.


 

Sabtu, 27 April 2013

Janji hujan tentang keindahan..



Aku disini berteduh menunggu hujan mereda,, sekilas kenangan itu hadir seperti kau benar-benar ada disampingku.
 ***
"Na…. kau dingin..?"( tanyamu padaku )
"Iya dinginnya seperti merasuk kedalam hatiku.."
"Ulurkan tanganmu, rasakan tiap rintik-rintik hujan yang berjatuhan, dia akan menyapamu, bersahabat denganmu, berbicara padamu.. masihkah kau merasa dingin..?"
"Tidak… hujan seperti berbicara padaku,, "sabar.., aku akan segera reda dan akan kusugukan keindahan padamu setelah aku."( janji hujan padaku.)
"Na.. hujan reda.., kau lihat pelangi disana.. dia tersenyum pada kita."
"iya..., hujan menepati janjinya kali ini."
 ***
Kau membohongiku,, bukan hujan yang menghangatkanku.. tapi karena dirimu hingga aku tak merasakan dingin,, kali ini hujan pun ingkar dengan janjinya.. tak ada pelangi yang kulihat setelah hujan mereda..

aku pulang dan meninggalkan kenangan itu disini... berharap kau datang dan mengambilnya hingga aku tak akan pernah mengingat kenangan itu lagi.



Jumat, 26 April 2013

Melihatnya... pada suatu kegiatan



aku seperti terhipnotis dengan apa yang kau sugukan dari dirimu
hingga aku lupa tuk berkenalan karena terlalu sibuk memandangimu...


Sunrise...,


“bangunlah…! lihat sunrise hari ini begitu indah. Kau tau, indahnya sunrise mengingatkan aku pada dirimu, pada senyummu dan ceriamu”.
aku tersenyum manis sambil melangkah keteras kamarku melihat sunrise., ya.. kau benar begitu indah seindah hatiku pagi ini. getaran HPku membuyarkan lamunanku, (1 pesan diterima ".......")
“jangan tidur lagi ya…! Ntar sunrisenya redup karna hujan dibibirmu,, :-p"
begitu menggelitik hingga aku tak mampu menahan tawa. begitulah dirimu memberiku semangat, kau tahu persis bagaimana kebiasaan-kebiasaan burukku.

***
hari ini aku bangun lebih awal dan melihat sunrise, tak ada yang berubah dari sunrise pagi ini sama seperti hari-hari kemarin, hanya saja tak ada lagi pesan-pesan singkatmu menemaniku melihat sunrise tapi hanya ada kenangan-kenangan manis yang kau tinggalkan untuk menemaniku melanjutkan hidupku...