Dear You …
Menitku mulai berbicara tentangmu,
lagi. Setelah 3 bulan terakhir aku sibuk dengan pekerjaan yang tak tahu ujung
pangkalnya dimana. Kali ini kau bertamu lagi diruang benakku. Just say kau
sedang apa sekarang? Kau mengingatku?,
Tiba-tiba kau hadir, lagi. Kenapa?
Kemarin aku telah berhasil meniadakan
dirimu dalam pikiranku, berhenti merasai hadirmu, dan tak lagi bertanya-tanya
tentang aktivitasmu. Mungkin seperti orang yang tiba-tiba amnesia lupa segala
hal bahkan tentang dirinya sendiri tak mampu untuk dia ceritakan.
Mencoba menjadi orang lain, dan berpura-pura lupa akan banyak hal
tentangku kemarin. Tentangku yang terus merinduimu, yang lalu lalang menjadi
pengamat cuaca menjadi prakira tentang kegiatanmu. Lupa menulis puisi-puisi
indah untukmu di tiap malam, lupa jika aku terus menulis kata-kata singkat di
draft hpku. Bahkan aku tidak lagi ingat jika aku terus mengingat wajahmu ketika
hendak tidur. Bahkan terkadang aku membayangkan dirimu dihadapanku ketika
sedang menikmati secangkir kopi hangat dikala hujan.
Akh… terlalu, jika hari ini kau hadir
lagi. Seperti penagih utang yang tiba-tiba datang ketika telah jatuh tempo. Apa
yang kau tagih? Aku tak pernah berjanji akan mengingatmu setiap saat, tapi aku
juga tak pernah berjanji akan melupakanmu. Hanya saja mungkin kau akan hadir
sesekali itu karena kenangan bukan sebuah tulisan yang mudah dihapus.
Dan sesekali itu, tepat hari ini.
Merinduimu lagi.
pict. from weheartit