Rabu, 30 Oktober 2013

Sembunyi dibawah hujan

Hujan...
Masih sudikah engkau menyembunyikan tangisku,
sewaktu-waktu aku telah lelah menunggu
dan tak mampu lagi untuk menahan rinduku

Biar hanya engkau yang tahu lemahnya aku,
biar hanya engkau yang melihat bagaimana rapuhnya aku.

Disini, menikmati butiran rinai dibalik jendela kaca
berkata, aku masih baik-baik saja
saat ini, iya.. saat ini

Aku akan memintamu dilain waktu
ketika aku telah berhenti menulis cerita
karena tak ada lagi kata yang mampu kuciptakan
dan ketika jari jemarikupun telah kaku dengan tubuh yang gemetaran
bersembunyi disudut jendela menyembunyikan wajahku

Jatuhlah disaat itu
dan seorang gadis akan berlari kebawahmu
membasuh seluruh tubuhnya
dan bawalah pergi semua sakit yang dia rasa.


Minggu, 27 Oktober 2013

Pertemuan di Persimpangan Jalan


Kita bertemu dipersimpangan,
disaat hujan mulai turun secara perlahan
lalu memilih arah yang sama, kau mengejarku
hujan semakin menderas, dan akhirnya kita saling menatap
kau mengenaliku?
Hampir tak percaya.
Empat tahun berlalu
Dan kini kau telah menggenggam hatiku.
Apakah ini lanjutan dari cerita kita yang lalu?
Ataukah ini awalan baru untuk kita.

Dia…?
Rasa tak percaya masih saja tinggal dalam pikiranku.
Hmmm… Dia, benar-benar dia.
Empat tahun lebih berlalu tak pernah bertemu bahkan hanya untuk berkomunikasi saling menanyakan kabar pun tak pernah ada.

Lantas, Dia..?
Hujan sore itu menjadi saksi bagaimana pertemuan terjadi tanpa ada janji satu sama lain. Tak pernah saling berkirim pesan singkat untuk menentukan tanggal, waktu dan tempat untuk bertemu. Lagi-lagi di persimpangan jalan aku bertemu seseorang. Dia yang kutemui. Dia yang pernah kukenal dan Dia yang pernah menjadi teman dalam perjalananku menuju kebahagiaan.

Ada banyak perjumpaan di persimpangan, dari segala arah bertemu ditempat itu, entah mereka saling mengenal atau tidak, entah mereka akan saling menatap atau melirik. Entah mereka akan berhenti dan saling bertegur sapa dan terkadang ada pula yang berlalu begitu saja.

Senin, 21 Oktober 2013

Just close your eyes

~CatatanKecilUntukmu

"Just close your eyes"
katamu selalu begitu, jika aku ingin merasakan kehadiranmu disaat rindu rindu itu bermain dalam hati dan pikiranku. Ketika jari jemariku terasa kaku dan letih menyeka setiap tetesan dari mataku, aku ingin menyudahinya.

"Just close your eyes"
begitu saja, kau akan melihatku dihadapanmu.
tak peduli itu terik atau hujan. tak mengenal akan kepayahan ataupun keresahan. aku akan hadir tepat didepan matamu.

cukup "just close your eyes"
karena aku tak pernah jauh
selalu dihatimu

"Just close your eyes
agar dirimu bisa merasakan dimana sesungguhnya aku.
maka kau akan berkata. sungguh tak ada langkah yang kubuat untuk menemukanmu.


Kamis, 17 Oktober 2013

Sendiri, masih milikku



Kurebahkan tubuhku yang lelah diatas kasur yang tak lagi empuk. Memandang langit-langit kamar yang dipenuhi dengan spiderman yang masih saja beraksi membuat jaring dimana-mana. Kalian  tahu aku kesal melihat kalian disini tapi rasa malasku masih bertahan untuk tidak mengusir kalian pergi.

Kalian tertawa? Ataukah sedang  mengolokku?
Hmmm… sepertinya  kalian tahu persis ada sedih yang selalu kusembunyikan

Sendiri itu masih milikku saat ini, maka kubiarkan kalian menari sesukamu diatas sana sebagai hiburan meski tak menarik. Dia belum juga datang. 

Kalian mengenalnya?

Hmmm.. tentu tidak.

Dia seseorang yang tak pernah kukenalkan pada siapapun, dia tak pernah kutampakkan dihadapan khalayak, dia hanya disini didalam ruang yang sampai saat ini masih menjadi miliknya. Ruang yang kecil penuh dengan kenyamanan, ruang yang begitu polos dan menawarkan sejuta ketulusan. 

Ruang itu selalu jujur atas rasa yang benar-benar tercipta disana. Hanya saja seringkali tuannya tak mengikuti apa yang ada didalamnya.

Tak Lagi Sama

Cerita ini tak lagi sama
Meski hatimu selalu di sini
Mengertilah bahwa ku tak berubah
Lihat aku dari sisi yang lain

Bersandar padaku, rasakan hatiku
Bersandar padaku

Dan diriku bukanlah aku tanpa kamu tuk memelukku
Kau melengkapiku, kau sempurnakan aku

Waktu yang telah kita lalui
Buatmu jadi lebih berarti
Luluhkan kerasnya dinding hati
Engkaulah satu yang aku cari

Bersandar padaku, rasakan hatiku
Bersandar padaku ooh

Dan diriku bukanlah aku tanpa kamu tuk memelukku
Kau melengkapiku, kau sempurnakan aku
Dan diriku bukanlah aku tanpa kamu menemaniku
Kau menenangkanku, kau melegakan aku

Noah~Tak Lagi Sama