Jumat, 28 November 2014

Harapan




Biar hanya pada satu titik aku melihat
Biar hanya pada satu arah aku melangkah
Biarku seorang diri.

Tak peduli lelah dan takut
Tak peduli seberapa keras angin akan menghantamku.

Asalkan disana kau ada
Menungguku.

Kosong



Ada denting dihatiku, membuat pilu, menjadikan rindu  melayang-layang terbang hinggap disetiap rongga  di jiwaku. Dari pelupuk mataku kurasakan  pilu yang sangat dan teramat pedih. 

Dikejauhan aku menanti seseorang, entah siapa dan entah kapan  akan kutemukan.

Dari sisi lain yang kusebut cinta, aku masih mendamba, tangan itu akan merangkulku mesra dan penuh dengan kedamaian.

Biarku larut pada bayang-bayang yang ada dalam khayalan hingga aku merasa seperti terbawa dalam dunia nyata dalam lamunanku

Lalu buyar, sekejap dalam hitungan detik, aku terjatuh pada lamunan yang sia-sia. Tidak pada kenangan dan aku tahu ini hanyalah cerita tentang kosong belaka.

Pada angin aku bisikkan pesan “aku merinduimu”
 engkau yang tak ku tahu siapa.
engkau yang menghabiskan seluruh sisa waktu yang ingin aku manjakan pada diriku.

***
Aku bersama seseorang, tapi aku merindukan yang lain
Aku bersama seseorang tapi hatiku pilu mencari yang lain
pada siapa?
dan entah kau siapa?

Adakah mencari? Lalu kubiarkan.