Sabtu, 22 Juni 2013

Bawa "Dia" untukku ^8



Aku ingin kau datang membawa dia yang menjadi tokoh dalam ceritaku, jangan menolak dengan alasan kau
tidak mengenalnya karena kutahu pasti kau mengenalnya bahkan kau begitu akrab dengannya. Begitukan katamu pada cerita yang kau sampaikan padaku (padaku=anggaplah seperti itu).

Aku mengenal tokoh dalam ceritamu, Aku sangat mengenalnya, setiap saat Aku bersamanya. Pagi, siang dan malam kami terus bersama, sampai Aku tahu kapan dia tersenyum, kapan dia bersedih, kapan dia bohong, kapan dia jujur, dan kapan dia menyembunyikan rahasia. Aku sangat dekat dengannya. (kutipan ceritamu)

Datanglah dengan dia, karena kehadirannya akan memberiku sedikit keberanian mengetahui dan memperjelas rasaku sendiri. Tapi jangan biarkan dia datang tanpa dirimu, aku takut tak bisa mengenalinya karena katamu pada cerita itu yang menyatakan dia di dunia nyata sungguh berbeda dengan dia yang ada di dunia mayaku.

Bisakah kau berbaik hati membawa dia untukku?


4 komentar:

  1. Dia telah kembali, cerita-ceritamu telah menjadi peta menemukan dirinya. "Terima Kasih" ucapnya. Tunggu dia lewat haruf-huruf yang disajikan bersama rasa. Tapi, dia butuh waktu untuk menata diri dan membuka ingatan-ingatan yang tertutup debu.

    BalasHapus
  2. @Muh. Iqbal Arsyad
    aku berharap angin akan berhembus kencang dari sini menuju tempat kau berada untuk menyeka debu yang melekat diingatanmu, tapi aku tak ingin kau ikut berlalu bersama angin, lalu hilang dan meninggalkan tulisanku yang akan mulai hampa lagi.

    BalasHapus
  3. Teruslah megisahkannya, itu memudahkan dia untuk menemukan dan kembali hidup dalam dirinya.

    BalasHapus
  4. @Muh. Iqbal Arsyad
    asalkan dirimu berkenan menjadi pembaca setia dari setiap cerita-ceritaku. ^_^

    BalasHapus