Diary Ara 8 tahun yang lalu
Setiap tempat memiliki cerita masing-masing, dan
disini aku memiliki cerita tentang cinta yang hadir diam-diam dan kupendam
diam-diam.
Dari sini aku bisa melihat dia berjalan dengan
gagah, postur tubuh yang tegak dengan tatapan mata yang begitu bening. Aku
hanya tersenyum setiap kali aku melihatnya tapi untuk menyapanya aku tak punya
keberanian.
Setiap hari sekolah, hanya seperti itu.
Menatapnya, memperhatikan dirinya. Lalu tersenyum sendiri. Jatuh cinta selalu
memberi keindahan yang tak bisa kuutarakan. Hmmm… saat itu aku sedang jatuh cinta padanya.
Pada dia yang seringkali melihatku tanpa ekspresi ramah dan anehnya cinta hadir
diantara tatapan itu.
Akhirnya perpisahan jugalah yang menutup
ceritaku ditempat ini, penentuan kelulusan dia pergi tanpa ada kata pamit atau
salam perpisahan. Dan aku kehilangan dirinya tanpa sempat mengatakan rasaku.
Sakitkah pasti iya, tapi aku meyakini akan ada suatu waktu untukku bertemu
dengannya lagi.
3 tahun menjalani hidup dengan perjuangan di
bangku SMA meraih prestasi yang cemerlang hanya satu harapan bisa berada di
universitas yang sama dengannya. Tapi adakah kau tahu “aku meraih segalanya
selama tiga tahun itu tapi aku kehilangan di detik-detik terakhir”. Banyak
cobaan yang datang ketika aku akan melanjutkan studyku dan memulai kembali
pertemuanku dengannya. Namun ternyata itu hanya mimpi aku harus menunda
harapanku karena tubuh yang lelah dan harus beristirahat total, ditahun kedua
aku mengalami masalah ekonomi. Dan pudarlah harapan itu.
Aku sempat berfikir cinta yang kujaga selama 4 tahun,
cinta yang kupendam dan tak pernah aku coba untuk menggantinya dengan cinta
yang lain. Harus kupadamkan meski aku sendiri tidak mau dan tak akan sanggup.
Dan sekarang kau ada disini, rasanya seperti
keajaiban untukku.
8 tahun silam, masihkah kau ingat?
T-Ara ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar