Senin, 29 April 2013

Empty Room


Ruang itu terlihat jelas dari setiap celah didindingnya, ruang yang hampa, gelap dan terhias oleh rangkaian-rangkaian benang yang rapuh dan tak berarti. Ruang yang tak lagi berpenghuni.. ia kosong tak tahu siapa tuannya…?

Masihkah kau disana…? Tak inginkah kau datang..?,
memberi kejelasan pada ruang tak bertuan itu. Memberi arti dan maksud pada setiap sudut sudutnya, memberikan manfaat hingga ia tak sia-sia sejak ruang itu ada untuk pertama kalinya.

Merapikan   kembali benang benang yang telah kusut yang kau sulam menjadi  tirai yang kau kaitkan pada sisi jendela tempat  kau melihat senja.
 
Apakah engkau enggan untuk datang..?
sedang ruang itu rindu pada tuan yang telah menyimpan banyak cerita disetiap celah dindingnya. Sedang waktu tak lelah menghitung tiap detik demi detik untuk menanti engkau membawa cahaya agar ruang itu tak lagi gelap. 

Jangan biarkan ia kosong terlalu lama.., jangan biarkan ia terpenuhi oleh arak arakan sang penguntit  yang sedang berpesta menjaring benang di setiap dindingnya. Jangan biarkan sang penguntit menjaring lebih banyak lagi, yang akan membuatmu sulit menembus ruang itu lagi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar