Kamis, 17 Oktober 2013

Sendiri, masih milikku



Kurebahkan tubuhku yang lelah diatas kasur yang tak lagi empuk. Memandang langit-langit kamar yang dipenuhi dengan spiderman yang masih saja beraksi membuat jaring dimana-mana. Kalian  tahu aku kesal melihat kalian disini tapi rasa malasku masih bertahan untuk tidak mengusir kalian pergi.

Kalian tertawa? Ataukah sedang  mengolokku?
Hmmm… sepertinya  kalian tahu persis ada sedih yang selalu kusembunyikan

Sendiri itu masih milikku saat ini, maka kubiarkan kalian menari sesukamu diatas sana sebagai hiburan meski tak menarik. Dia belum juga datang. 

Kalian mengenalnya?

Hmmm.. tentu tidak.

Dia seseorang yang tak pernah kukenalkan pada siapapun, dia tak pernah kutampakkan dihadapan khalayak, dia hanya disini didalam ruang yang sampai saat ini masih menjadi miliknya. Ruang yang kecil penuh dengan kenyamanan, ruang yang begitu polos dan menawarkan sejuta ketulusan. 

Ruang itu selalu jujur atas rasa yang benar-benar tercipta disana. Hanya saja seringkali tuannya tak mengikuti apa yang ada didalamnya.


Kopi yang kubuat tadi pagi masih tersisa seperdua cangkir yang berwarna bening, jelas selera pun rasanya tidak bersahabat. Sudah dari tadi masih saja begitu dengan beberapa potong kue yang tak lagi menggugah selera untuk dipandang. Aku terjatuh lagi dalam lamunanku tentag dia dan masih saja tentang dia.

Memasakkan diri meneguk sisa kopi dan ingin beranjak dari sini. Keluar dan berlari sekencang mungkin.

Ada apa..? Kalian memandang sambil bertanya.

“Aku jenuh, lelah dan ingin kuteriakkan diluar sana..”

Tentang diakah? Kau tidak akan pernah sanggup.

“tidak, aku hanya bisa menangis..”



 Pict source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar