Minggu, 01 September 2013

Jeda yang membuat jarak




Terlena oleh jeda yang kita buat sendiri, hingga membentang jarak yang semakin terlampau untuk dijangkau lagi, ataukah mungkin kemarin kita terlalu asik dengan dunia masing-masing tanpa perduli satu sama lain ataukah rasa yang kita ukir telah pudar bersama gulungan waktu diruang sela. 

Ini adalah desah keluh kita akan penyesalan yang tak mungkin didapatkan diawal. Mereka teman yang kadang kala tak kita duga datang menemani diakhir-akhir cerita yang membuat tangis-tangis itu berderai. Mungkin saat ini kita berkata biar saja, tapi sanggupkah menutupi sakit yang seringkali mengintip di jendela menatap hujan yang mulai berjatuhan.

Rumitkah ini, hingga menghapus jejaknya saja kita seperti tertatih, lalu membiarkan semua berakhir dalam kikisan rasa yang semakin membuat luka diruang yang pernah kita hias dengan bunga-bunga yang telah bermekaran, seperti musim indah dinegara sakura dan seperti malam yang menjanjikan sejuta pesona keindahannya ataukah layaknya senja yang terus kita tatap lekat-lekat mengagumi warnanya.

Kita melupakan kebahagiaan dikala hujan turun, menanti janjinya tentang warna-warni yang akan disuguhkan hingga kita memilih abu-abu untuk perjalanan kali ini. Andai kita terus membiarkan ego kelak kita tak menemui jalan untuk kembali dan didepan hanya ada gelap.

Cerita di Akhir bulan Agustus..,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar